Jangan melihat studi banding anggota DPR hanya dari sisi jumlah biayanya. Tapi, harus dilihat juga dari sisi pengabdian dalam proses menyelesaikan RUU yang memerlukan banyak sekali referensi.
Demikian dikatakan Ketua DPR, Marzuki Alie, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/9).
"Masalah anggaran kunker ke luar negeri jangan dilihat rupiah ujungnya. Anggota DPR itu sesuai dengan aturan perjalanan dinas yang dikeluarkan oleh SK Menkeu," kata Marzuki.
Soal angka yang begitu besar, hingga mencapai miliaran rupiah itu, Marzuki meminta masyarakat tidak usah terlalu khawatir.
"Yang jelas, uang makan harian mereka sesuai dengan SK Menkeu. Uang harian plus transpor itu saja. Kalo angka ga usah dipersoalkan. Anggaran bisa terpakai semua, bisa juga nggak. Jadi jangan kita melihat, oh, sekian miliar," tegasnya.
Marzuki menekankan, perjalanan ke luar negeri bukanlah pemborosan, tetapi pengabdian. Anggota DPR harus banyak mendapatkan referensi dalam menyelesaikan rancangan UU, jadi dengan studi banding ke luar negeri, paling tidak Daftar Inventarisasi Masalah (DIM)-nya sudah diselesaikan sehingga pada saat pembahasan mereka punya referensi cukup.
"Lah, ini kita bicara RUU, artinya kita berbicara tentang negara jangka panjang jadi harus komprehensif. Jadi semuanya harus dilengkapi dengan referensi jangan kita langsung berpikir negatif," kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini. sumber
Reply With Quote
sumber : http://forum.detik.com/showthread.php?t=208672
Komentarnya...
"Masalah anggaran kunker ke luar negeri jangan dilihat rupiah ujungnya. Anggota DPR itu sesuai dengan aturan perjalanan dinas yang dikeluarkan oleh SK Menkeu," kata Marzuki.
Soal angka yang begitu besar, hingga mencapai miliaran rupiah itu, Marzuki meminta masyarakat tidak usah terlalu khawatir.
"Yang jelas, uang makan harian mereka sesuai dengan SK Menkeu. Uang harian plus transpor itu saja. Kalo angka ga usah dipersoalkan. Anggaran bisa terpakai semua, bisa juga nggak. Jadi jangan kita melihat, oh, sekian miliar," tegasnya.
Marzuki menekankan, perjalanan ke luar negeri bukanlah pemborosan, tetapi pengabdian. Anggota DPR harus banyak mendapatkan referensi dalam menyelesaikan rancangan UU, jadi dengan studi banding ke luar negeri, paling tidak Daftar Inventarisasi Masalah (DIM)-nya sudah diselesaikan sehingga pada saat pembahasan mereka punya referensi cukup.
"Lah, ini kita bicara RUU, artinya kita berbicara tentang negara jangka panjang jadi harus komprehensif. Jadi semuanya harus dilengkapi dengan referensi jangan kita langsung berpikir negatif," kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini. sumber
Reply With Quote
sumber : http://forum.detik.com/showthread.php?t=208672
Komentarnya...
0 comments:
Post a Comment