Selamat Datang di Blog Bukan Artikel Biasa! Blog tempat membaca Artikel-Artikel Pilihan dan Download Game - Software Gratis!

Anak Kosan Vs Indomi

“Emang bisa gitu anak kos kayak kita bisa hidup tanpa mie instan?”
“Asal tau aja mie instan yang di ekspor ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan Departemen Kesehatan dan Biro Keamanan Taiwan. Indofood Berkeyakinan mie instan yang di razia pihak Taiwan bukan mie instan yang ditujukan pasar Taiwan. Kalau masalah ditarik dari pasaran itu kebijakan pemerintah Taiwan. Itu yang gua tau dari beberapa media.”

Gua menatap aneh Ryan yang memasak mie instan di dapur kos. Maklumlah mahasisawa seperti kami ini bukan rahasia lagi kalau makanan favoritenya mie instant. Paraktis dan murah meriah. Yah begini deh kalau jadi anak kos. Serba nanggung dan pas-pasan. Maklum masih nodong orang tua. Tapi lain cerita kalau yang ngekos itu anak orang kaya. Mie instan memang favorite buat anak kos dan sudah menjadi makanan kebangsaan bagi kami. Apa lagio kalau di tambah telur atau kornet. Maknyusssss….

Semboyan gua dan Ryan sebagai anak kos adalah “tidak ada nasi, mie instan pun jadi.” Pkoknya ngga di kos ngga di pinggir jalan, mie instant is the best. Makanya jangan heran kalau rambut gua kayak mie instant.

“Gua lagi trauma nih makan mie instant!” ucap gua sambil menonton Ryan yang sibuk dengan masakannya.

“Kenapa? Gara-gara berita kalau mie instant ngga dijual di dua supermarket di Hong Kong dan sweeping mie instant di Taiwan?” tanya Ryan.

“Gitu deh!”

Ryan ketawa terbahak-bahak. “Emang bisa gitu anak kos kayak kita bisa hidup tanpa mie instan?”

Gua diam.

“Asal tau aja mie instan yang di ekspor ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan Departemen Kesehatan dan Biro Keamanan Taiwan. Indofood Berkeyakinan mie instan yang di razia pihak Taiwan bukan mie instan yang ditujukan pasar Taiwan. Kalau masalah ditarik dari pasaran itu kebijakan pemerintah Taiwan. Itu yang gua tau dari beberapa media.”

Gua hanya diam dan menyimak ucapan si calon dokter ini. Lalu muncul sebuah pertanyaan di kepala gua. “Bagaimana menghilangkan racun dalam mie instant?”

Kini Ryan yang menatap gua.

“Racun? Kalo di mie instant itu ada racun, kayaknya semua mahasiswa Indonesia udah kuliah di rumah sakit tuh. Mungkin lebih tepatnya, kadar bahan yang tidak berguna yang terkandung di mie instan.”

“Ya iyah juga sih!”

“Cara mengurangi kadar bahan yang tidak berguna yang terkandung di mie instan seperti yang sering gua lakukan. Masak air yang agak banyak lalu setelah air mendidih di pisah menjadi dua bagian. Makanya kalau gua masak mie instant pasti pakai dua panci.”

“Trus?”

“Masukin tuh si “keriting” ke panci pertama dan dimasak. Yang perlu loe perhatikan adalah tunggu sampe air menjadi agak menguning karena itu tanda kalo lapisan yang terdapat di permukaan mie instan mulai luntur. Lalu mienya dipisahkan dengan airnya. Masukin di panci kedua kalau mau makan mie pakai kuah. Tapi kalau mau makan mie goreng cukup satu tahap aja.”

“Owwww…. Begitu ya! Baru tau gua!”

“Ya udah, gua mau makan dulu nih. Jangan lupa cuci tuh panci.”

“Enak aja! Loe yang make masa gua yang nyuci?”

“Hitung-hitung sebagai imbalan ilmu yang gua bagiin ke loe.”

“Dasar teman makan teman.”

Gua hanya mendengar suara ketawa Ryan yang menuju ke ruang makan dan meninggalkan gua dengan dua panci kotor.

sumber : http://muda.kompasiana.com/2010/10/11/1/

0 comments:

Post a Comment