bagaimana jika matahari kita mati? Inilah pertanyaan yang sedang menjadi concern bagi para peneliti astronomi di dunia. Para peneliti tersebut tidak hanya berusaha untuk memecahkan mengapa, bagaimana, dan kapan Matahari akan mati, tetapi mereka juga mencari ke seluruh penjuru alam semesta untuk menemukan planet dalam sistem tata surya lain yang memungkinkan untuk menjadi tempat tinggal makhluk hidup termasuk manusia.
Manusia telah hidup di planet Bumi sejak milyaran tahun yang lalu. Tentu saja kita tidak hidup sendiri, kita di tunjang dengan lingkungan biotik dan abiotik. Biotik merupakan unsur - unsur penunjang yang berupa makhluk hidup seperti flora dan fauna, sedangkan abiotik mencakup benda - benda tidak hidup seperti udara, air, tanah, dan cahaya.
Di dalam galaksi tempat kita hidup yaitu Bima Sakti (Milky Way) terdapat 200 - 400 milyar bintang yang merupakan benda luar angkasa yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Bintang - bintang tersebut menjadi pusat dari sistem tata surya masing - masing dan memiliki orbit tersendiri. Dalam sistem tata surya kita, terdapat sebuah bintang yang bernama Matahari. Manusia sangat tergantung pada keberadaan Matahari karena peranannya yang sangat penting sebagai sumber energi dan cahaya bagi seluruh makhluk hidup di Bumi.
Tapi bagaimana jika matahari kita mati? Inilah pertanyaan yang sedang menjadi concern bagi para peneliti astronomi di dunia. Para peneliti tersebut tidak hanya berusaha untuk memecahkan mengapa, bagaimana, dan kapan Matahari akan mati, tetapi mereka juga mencari ke seluruh penjuru alam semesta untuk menemukan planet dalam sistem tata surya lain yang memungkinkan untuk menjadi tempat tinggal makhluk hidup termasuk manusia. Mereka pun telah menemukannya, sebuah planet bernama “Gliese 581 g” terdeteksi. Walaupun belum dapat di buktikan apakah planet tersebut benar - benar akan dapat menjadi tempat kehidupan baru bagi umat manusia dan makhluk hidup lainnya, namun ini merupakan loncatan besar dalam perkembangan teknologi manusia. Hal ini juga semakin memperluas cara kita dalam berpikir dan tidak menutup kemungkinan untuk menemukan planet - planet lain dengan sumber energi baru yang dapat menjadi masa depan peradaban manusia.
sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/03/bagaimana-jika-matahari-kita-mati/
Di dalam galaksi tempat kita hidup yaitu Bima Sakti (Milky Way) terdapat 200 - 400 milyar bintang yang merupakan benda luar angkasa yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Bintang - bintang tersebut menjadi pusat dari sistem tata surya masing - masing dan memiliki orbit tersendiri. Dalam sistem tata surya kita, terdapat sebuah bintang yang bernama Matahari. Manusia sangat tergantung pada keberadaan Matahari karena peranannya yang sangat penting sebagai sumber energi dan cahaya bagi seluruh makhluk hidup di Bumi.
Tapi bagaimana jika matahari kita mati? Inilah pertanyaan yang sedang menjadi concern bagi para peneliti astronomi di dunia. Para peneliti tersebut tidak hanya berusaha untuk memecahkan mengapa, bagaimana, dan kapan Matahari akan mati, tetapi mereka juga mencari ke seluruh penjuru alam semesta untuk menemukan planet dalam sistem tata surya lain yang memungkinkan untuk menjadi tempat tinggal makhluk hidup termasuk manusia. Mereka pun telah menemukannya, sebuah planet bernama “Gliese 581 g” terdeteksi. Walaupun belum dapat di buktikan apakah planet tersebut benar - benar akan dapat menjadi tempat kehidupan baru bagi umat manusia dan makhluk hidup lainnya, namun ini merupakan loncatan besar dalam perkembangan teknologi manusia. Hal ini juga semakin memperluas cara kita dalam berpikir dan tidak menutup kemungkinan untuk menemukan planet - planet lain dengan sumber energi baru yang dapat menjadi masa depan peradaban manusia.
sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/03/bagaimana-jika-matahari-kita-mati/
0 comments:
Post a Comment