"Jadi tolong dong, jangan lagi buat artikel yang nyinggung-nyinggung agama dan keyakinan orang lain. Jalanin aja agama anda dengan benar. Kalau anda menjalani agama anda dengan benar, saya yakin anda tidak akan sempat menjelek-jelekkan agama orang lain."
Ini tulisan dari orang yang sudah merasa jengah dengan tingkah laku orang yang secara kasarnya mengejek agama. Saya kira pantas untuk dibagikan kepada teman-teman sekalian, langsung saja baca...
Tulisan ini ditujukan buat diri saya sendiri dan semua teman-teman. Mengingat kembali maraknya perdebatan agama yang melibatkan oknum-oknum yang “kerdil”. Saya itu kenapa ya.. Adem banget rasanya kalau di kompasiana ini sama sekali tidak ada perdebatan agama. Masalahnya, tiap agama itu merasa dirinyalah yang paling benar berikut ajarannya.
Saya sendiri masih suka menulis hal-hal yang berbau agama. Tapi tulisan saya sebisa mungkin hanya untuk mengkritisi teman seakidah, bukan penganut agama lain. Karena menurut saya, tidak ada orang yang akan setuju kalau agamanya dinyatakan salah. Muslim pasti merasa islam lah agama terbaik baginya dan umat kristen juga. Hal ini terjadi karena orang-orang pada umumnya memiliki selera berbeda. Agama itu juga kan selera. Kalau memang bicara kedamaian, ya begitu juga.
Kalau anda merasa damai dengan agama anda yaudah ikutin aja, jangan usik orang lain. Sama seperti kebiasaan manusia. Kalau lagi suntuk, ada yang milih ke tempat ramai, seperti mall, taman hiburan, bioskop dll. Tapi ada juga yang memilih pantai, gunung, tempat-tempat sunyi dlsb. Jadi terlihat bahwa semua itu tidak bisa dipermasalahkan. Masa sih saya suka pemandangan gunung untuk menenangkan diri, tapi anda paksa saya harus ke mall. Aneh kan?
Saya kenapa begitu merindukan perdebatan yang lebih ilmiah. Misalnya kenapa HCl + NaOH = NaCl + H2O? misalnya kenapa kemarau bisa terjadi, padahal laut udah kering. Lalu air laut itu pada ngacir kemana ya? Nah, ini contoh sederhana aja. Itulah contoh perdebatan yang menunjukkan peradaban kita. Kalau yang didebatin masalah Agama sama saja seperti si A bilang semut itu kecil tapi si B bilang gajah itu besar. Mereka terus berdebat :
“besar”
“kecil”
“besar”
“kecil”
Di Kompasiana ini nampak itu orang-orangnya nanti. Kalau dia berdebat sampe ribuan tuh komentar, dan orang nya itu-itu aja. Nanti pasti ujung-ujungnya tolol-tololan, goblok-goblokan (kamu adalah apa yang kamu tulis). Jadi curiga, mereka ini kerjaannya apa sih? Ngejekin keyakinan orang sampai lupa waktu. Parahnya, hasilnya ga ada. Ironisnya, kenapa ya Admin selalu kecolongan masalah ginian. Jangan ragu dong Bung Admin untuk delete atau Warning orang-orang beginian. Ga ada gunanya juga.
Sakitnya, bila saya punya teman yang beda agama. Trus baca bareng tuh article, kan ga enak jadi perasaan. Si empunya artikel pernah mikir jauh ga ya?
Jadi tolong dong, jangan lagi buat artikel yang nyinggung-nyinggung agama dan keyakinan orang lain. Jalanin aja agama anda dengan benar. Kalau anda menjalani agama anda dengan benar, saya yakin anda tidak akan sempat menjelek-jelekkan agama orang lain. Berarti orang yang menjelekkan agamanya orang lain adalah orang yang ga benar di agamanya sendiri. Kalau dia Islam berarti dia ga Sholat dengan baik, kalau dia Kristen berarti dia ga taat, dll.
Peace aja deh! Stop Racisme & Discrimination!
I LOVE U Full AC
pic : bangaziem.wordpress.com/
sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/03/berdebat-agama-masih-zaman-ya/
Tulisan ini ditujukan buat diri saya sendiri dan semua teman-teman. Mengingat kembali maraknya perdebatan agama yang melibatkan oknum-oknum yang “kerdil”. Saya itu kenapa ya.. Adem banget rasanya kalau di kompasiana ini sama sekali tidak ada perdebatan agama. Masalahnya, tiap agama itu merasa dirinyalah yang paling benar berikut ajarannya.
Saya sendiri masih suka menulis hal-hal yang berbau agama. Tapi tulisan saya sebisa mungkin hanya untuk mengkritisi teman seakidah, bukan penganut agama lain. Karena menurut saya, tidak ada orang yang akan setuju kalau agamanya dinyatakan salah. Muslim pasti merasa islam lah agama terbaik baginya dan umat kristen juga. Hal ini terjadi karena orang-orang pada umumnya memiliki selera berbeda. Agama itu juga kan selera. Kalau memang bicara kedamaian, ya begitu juga.
Kalau anda merasa damai dengan agama anda yaudah ikutin aja, jangan usik orang lain. Sama seperti kebiasaan manusia. Kalau lagi suntuk, ada yang milih ke tempat ramai, seperti mall, taman hiburan, bioskop dll. Tapi ada juga yang memilih pantai, gunung, tempat-tempat sunyi dlsb. Jadi terlihat bahwa semua itu tidak bisa dipermasalahkan. Masa sih saya suka pemandangan gunung untuk menenangkan diri, tapi anda paksa saya harus ke mall. Aneh kan?
Saya kenapa begitu merindukan perdebatan yang lebih ilmiah. Misalnya kenapa HCl + NaOH = NaCl + H2O? misalnya kenapa kemarau bisa terjadi, padahal laut udah kering. Lalu air laut itu pada ngacir kemana ya? Nah, ini contoh sederhana aja. Itulah contoh perdebatan yang menunjukkan peradaban kita. Kalau yang didebatin masalah Agama sama saja seperti si A bilang semut itu kecil tapi si B bilang gajah itu besar. Mereka terus berdebat :
“besar”
“kecil”
“besar”
“kecil”
Di Kompasiana ini nampak itu orang-orangnya nanti. Kalau dia berdebat sampe ribuan tuh komentar, dan orang nya itu-itu aja. Nanti pasti ujung-ujungnya tolol-tololan, goblok-goblokan (kamu adalah apa yang kamu tulis). Jadi curiga, mereka ini kerjaannya apa sih? Ngejekin keyakinan orang sampai lupa waktu. Parahnya, hasilnya ga ada. Ironisnya, kenapa ya Admin selalu kecolongan masalah ginian. Jangan ragu dong Bung Admin untuk delete atau Warning orang-orang beginian. Ga ada gunanya juga.
Sakitnya, bila saya punya teman yang beda agama. Trus baca bareng tuh article, kan ga enak jadi perasaan. Si empunya artikel pernah mikir jauh ga ya?
Jadi tolong dong, jangan lagi buat artikel yang nyinggung-nyinggung agama dan keyakinan orang lain. Jalanin aja agama anda dengan benar. Kalau anda menjalani agama anda dengan benar, saya yakin anda tidak akan sempat menjelek-jelekkan agama orang lain. Berarti orang yang menjelekkan agamanya orang lain adalah orang yang ga benar di agamanya sendiri. Kalau dia Islam berarti dia ga Sholat dengan baik, kalau dia Kristen berarti dia ga taat, dll.
Peace aja deh! Stop Racisme & Discrimination!
I LOVE U Full AC
pic : bangaziem.wordpress.com/
sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/03/berdebat-agama-masih-zaman-ya/
0 comments:
Post a Comment