Selamat Datang di Blog Bukan Artikel Biasa! Blog tempat membaca Artikel-Artikel Pilihan dan Download Game - Software Gratis!

Masturbasi ketika Balita, Mungkinkah !

Jangan tertawakan saya kalau saya menulis soal ini. Dan juga jangan cepat menarik spekulasi bahwa selama anak-anak tidak bersentuhan dengan materi yang ber-bau seks maka mereka akan aman-aman saja.

Kita pasti terkejut dengan judul diatas, apakah bisa seorang balita yang belum lagi mengalami akil baliq melakukan ” masturbasi ” tanpa ia sadari ?

Seorang pedagog terkenal di Belanda @Channah Zwiep memberi kita ” alarm ” tentang hal ini. Bahwa seorang anak berusia 3 tahun pun bisa melakukan hal tsb.

Hasil penelitian beliau memang membuat beberapa orang tua jadi terbangun sadar, ketika mereka cocokan dengan kejadian dirumah pada anak-anak mereka, tanpa mereka sadari anak-anak balita mereka sudah melakukan ” masturbasi ” tanpa mereka tahu apa itu masturbasi.

Pedagog ini memberi tips kepada kita sebagai orang tua, perhatikan bila anak-anak sedang tidur. Bila mereka dalam keadaan lelah maka hal ini jarang terjadi. Tetapi bila anak-anak dalam keadaan sulit tidur, sedangkan ia dipaksa untuk tidur oleh orang tuanya. Maka terkadang terjadi hal-hal yang membuat bulu roma kita berdiri karena tak menyangka. Seorang balita yang belum mencapai usia 5 tahun kepergok orang tuanya sedang ” bermain dengan alat vitalnya ” selama dia mencoba untuk tidur. Juga beberapa sukarelawan orang tua yang ikut dalam penelitian ini akhirnya mengakui bahwa mereka sering melihat posisi tidur anak-anak mereka yang masih balita ” dengan tangan satu masuk kedalam baju celana piyama. ” Keadaan ini bukan hanya menimpa balita laki-laki tetapi juga perempuan.

Mungkin anak tsb masih belum mengerti apa itu ” orgasme, ” namun dengan menyentuh alat vitalnya sendiri maka ia menemukan ” pelepasan , ketenangan menurut dunianya sendiri .” Nah menurut para akhli baik itu Dokter anak dan para pedagog, perbuatan ini sebenarnya ” masturbasi stadium dini.”

Banyak orang tua yang menjadi khawatir dengan situasi ini, khawatir jangan-jangan anak mereka menjadi korban dari pelecehan seksualitas yang mereka tidak ketahui, yang terjadi didalam keluarga sendiri dsb. Hingga para orang tua menutupi kasus seperti ini untuk tidak sampai keluar dari pintu rumah mereka. Dan yang kasihannya anak-anak yang masih muda usia ini ” tidak mendapat pertolongan dari para akhli ” untuk dicarikan jalan keluarnya. Banyak orang tua yang mengalami anak-anak dengan kasus ini menutup ” sebagai aib yg abnormal ” dan pantang dicarikan solusi. Menurut @Channah Zwiep justru dengan membiarkan perbuatan dibawah usia ini, akan mendorong anak-anak jatuh kedalam situasi penyimpangan seksual yang sulit ditolong ketika mereka memasuki usia remaja. Jadi tidak heran banyak remaja yang karena pertumbuhan hormonnya mengalami situasi yang tidak aman, yaitu mereka harus masturbasi berkali-kali setiap hari untuk mendapat ketenangan.

Sebab itu untuk para orang tua saya memberikan advis, cobalah sedini mungkin melihat perkembangan anak-anak kita. Temuilah gejala-gejala yang kita anggap harus mendapat pertolongan. Bila mereka sering menyentuh alat vital mereka sendiri tanpa sebab, di usahakan untuk menasihatkan agar hal itu tidak ter-ulang. Oleh karena itu untuk mencegah balita memegang alat vital mereka ketika pulas tidur, banyak orang tua memberi mainan yang lembut seperti teddy bear dsb, untuk mengalihkan tangan mereka masuk ke balik celana piyama.

Informasi seks sesuai dengan usianya tetap dibutuhkan agar anak-anak mengerti tentang alat vital mereka. Juga perhatian kita yang optimal dalam proses pertumbuhan mereka. Masih banyak orang tua yang berencana akan menerangkan informasi tentang seks bagi anak-anak ketika mereka masuk usia akilbaliq, menurut saya cara ini ” sangat terlambat .” Informasi sebaiknya diberikan se-iring pertumbuhan proses jati diri, disesuaikan dengan usia mereka, dan jangan tunggu ketika seorang anak perempuan mengalami haid untuk pertamakalinya. atau anak lelaki mengalami mimpi basah untuk pertamakalinya. Oleh karena tanpa kita sadari, tindakan masturbasi dini yang dimulai sejak usia dibawah balita akan juga sudah mengarahkan seorang anak ke suatu situasi, seperti kenikmatan sesaat, berkeringat, nafas tersengal-sengal tanpa mengeluarkan sperma atau orgasme. Mereka hanya mengetahui dengan gerakan tersebut mereka ” merasa terlepas ” dari sesuatu yang tertahan.

Dan yang paling penting adalah, anak-anak harus mengetahui sejak usia dini, bahwa berbicara soal informasi seks kepada kita orang tuanya, selalu pintu terbuka. Sebab tidak kalah banyak orang tua yang karena adat istiadat dan agama, sangat pantang membicarakan hal yang penting ini pada anak-anaknya. Sayang sekali. Tolonglah anak-anak kita sendiri.

sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/group/seksologi/2010/10/09/masturbasi-ketika-balita-mungkinkah/

0 comments:

Post a Comment