Nun jauh di alam facebook sana, ternyata banyak dinamika yang terjadi. Ada salahsatu layanan surat eletronik yang menulis berita tentang statusmu, harimaumu. Isi berita itu menceritakan kisah seorang anak sekolah yang dimarahi karena menulis status facebook tentang gurunya. Ada juga pasangan suami istri yang saling gugat menggugat karena status facebook. Ada pasangan kekasih yang sedang dilanda rindu, tiba-tiba bertengkar karena menulis status facebook.
Isi Hati dan Pikiran
Isi hati kadang disebut kata hati, tidak ada yang bisa menggambarkan bagaimana isi hati. Diluar anatomi biologis yang berisi daging dan elemen-elemen lainnya yang saling berhubungan, isi hati manusia tidak akan ada yang mengetahui selain dirinya sendiri. Ada pepatah, “sedalam-dalamnya laut masih bisa di selami, hati manusia tidak akan ada yang mampu menyelaminya”. Pepatah ini menggambarkan betapa dalam dan misteriusnya isi hati manusia. Hati manusia isi nya perasaan, misalnya perasaan khawatir, perasaan senang, perasaan gemes, perasaan gundah, perasaan marah, perasaan nyaman, apa yang dibicarakan, di dengar, di lihat dan di fikirkan semua akan masukke dalam hatinya, dan perasaan ini akan berpengaruh kepada tingkah laku manusia.
Kehadiran facebook sungguh sangat fenomenal, kehadirannya ternyata mampu membuat manusia mengetahui isi hati orang lain. Misalnya, sedang senang, sedih, gembira atau biasa saja. Bersemangat, mengeluh dan biasa saja, semua berani menuliskan dalam sebuah box yang tidak lebih dari 300 karakter. Sedang hujan misalnya, ada yang menulis “duh hujan lagi, gimana dong cucianku” atau sedang kemarau “Panaaaaas banget, pengen minum jus jeruk” dan lain-lain. Kita yang membaca akan tahu apa yang dirasakan seseorang yang menulis status facebook itu. Misalnya ketika sudah diberi kejutan kekasih “Duuuh senangnya, terima kasih sayangku” atau sedang dikecewakan “hmmm bete banget, mending gak ketemu deh” atau perasaan-perasaan lainnya yang hadir dalam kehidupan manusia yang punya acount facebook.
Dengan sangat mudah kita mengetahui perasaan orang lain melalui status facebook. Kelebihan ini memungkinkan orang lain bisa mengintrospeksi tindakannya pada orang lain. Sebut saja misalnya manajer yang memiliki bawahan, setelah memarahi bawahan, manajer bisa langsung mengetahui perasaan bawahan dari status facebooknya. Misalnya tertulis “Menyebalkan, mending menghadapi banteng spanyol deh daripada manajer kayak gitu” atau “Wah senangnya, manajer yang ini ternyata sangat pintar, gue senang bekerja sama dia”. Dari dua status itu, sang manajer bisa mengetahui bagaimana bawahannya, atau staff-nya bereaksi setelah tindakanya.
Itulah mengapa banyak kasus terjadi karena tidak berhati-hati ketika menulis status facebook. Dipecat, digugat bahkan putus hubungan dengan pacar bisa terjadi karena status facebook.
Apa Yang Salah?
Menuliskan perasaan di status facebook jelas salah besar, mungkin ini yang tidak disadari oleh facebooker-facebooker yang pernah bermasalah. Coba lihat kembali isi box yang ada account facebookmu. Disana jelas tertulis “What’s on your mind?“ kalau diterjemahkan lebih jelas “Apa yang anda pikirkan?”. Tertulis seperti itu dan sepertinya bukan “What’s on your heart” atau “Apa yang anda rasakan?“. Memang tipis sih batasnya, antara apa yang terpikirkan dengan yang dirasakan. Misalnya ketika sedang cuaca panas, apakah berpikir “minuman yang dingin” atau “merindukan udara yang dingin”. Minuman yang enak dingin termasuk area pemikiran atau perasaan, begitu juga udara yang dingin, area pikiran atau perasaan. Sangat tipis bukan?
Ah, sudahlah. Nun jauh disana di alam facebook, banyak orang kreatif yang tidak terjebak status antara perasaan dan pikiran. Kalau saya sih, senang-senang saja mengetahui statusmu tanpa harus tahu statusku hari ini apa. Hehe salam damai yah (Iden Wildensyah)
Jadi, Status Facebookmu Salah, Koplak!
What's on your mind?
What's on your mind?
N/b: Koplak itu sejenis makanan pembuka puasa, kadang terbuat dari komposisi pisang dengan rasa manis yang sangat, namanya koplak pisang. Kalau dengan komposisi jambu jadi koplak jambu :) Terima kasih untuk Nathalia.
sumber :http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/27/status-facebookmu-salah/
itu mah kolak atuh neng..haha
ReplyDelete