Selamat Datang di Blog Bukan Artikel Biasa! Blog tempat membaca Artikel-Artikel Pilihan dan Download Game - Software Gratis!

Kala Cinta Jauh di Mata

Pernikahan merupakan langkah awal mengarungi bahtera rumah tangga. Dua insan dari keluarga yang berbeda, lingkungan yang tak sama, masa kecil yang tak serupa, bertemu dalam sebuah ikatan suci, janji setia sehidup semati. Subhanallah sungguh indahnya…

Pernihakan bukan ending perjalanan kehidupan, tapi penantian seseorang telah menemukan pujaan jiwanya. Orang Jawa menyebut suami istri dengan kata “garwo” (sigaraning nyowo), artinya separuh nyawa.

Ujian kehidupan yang dulu ditanggung sendiri, kini dinikmati berdua, hambatan dan tantangan dijalani bersama, sungguh pernikahan layaknya surganya dunia.

Lalu bagaimana kala cinta yang baru terjalin harus terpisah beribu-ribu kelimeter jaraknya. Demi menggapai cita, cinta dua insan tak bisa bersama untuk sementara. Akankah cinta hancur? Bagai batu yang terpecah belah, bagai daun-daun yang gugur dari rantingnya…

Luasnya Samudera memisahkan dua hati, sekuat tenaga ingin diseberangi, namun apa daya logika menahan keegoisan hati. Pernikahan bukan hanya masalah cinta, tapi masih banyak lainnya seperti faktor keluarga, ekonomi, pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

Banyak insan gugur karena cinta, karena tidak hidup bersama, jarak memisahkan raga, akhirnya memilih bunuh diri, mati. Yang lainnya lagi, tidak sampai bunuh diri, tapi hatinya tidak kuat menahan cobaan, sehingga jiwanya merana, kemudian gila.

Ada lagi yang tidak memilih bunuh diri dan tidak menjadi gila, mereka jatuh bangun membina cinta yang terpisah jarak ruang dan waktu, sekian lamanya. Begitu agungnya cinta, hingga mengabaikan komunikasi yang sangat mahal harganya, baru terasa jika kebersamaan antara dua insan tak dapat tergantikan dengan harta seluruh dunia.

Ini baru cinta ditinggal pergi, bukan cinta ditinggal mati, betapa sedihnya… Jadi teringat lirik lagu cinta fitri yang dinyanyikan Shireen dan Teuku Wisnu.

Biar cinta kita… tumbuh harum mewangi
Dan dunia menjadi saksinya
Untuk apa kita membuang-buang waktu
Dengan kata kata perpisahan

Demi cinta kita… aku akan menjaga
Cinta kita yg telah kita bina
Walau hari terus berganti hari lagi
Cinta kita abadi selamanya

sumber : http://fiksi.kompasiana.com/group/prosa/2010/08/05/kala-cinta-jauh-di-mata-1/

0 comments:

Post a Comment