Menikah : Merangkai kenangan indah

siapa yang tak menginginkan taman indah yang berupa ketentraman batin? Siapa yang tak ingin memiliki keluarga bahagia? Dan siapa pula tak mengharapkan restu dari kedua orang tua? Jawabannya, tidak ada yang tidak ingin. Semua orang pasti menginginkan dan mengharapkannya.

Ya! Urusan menikah tentu bukanlah sebuah tahap yang biasa saja. Tetapi, didalamnya banyak terkandung mutiara-mutiara berharga. Dimulai dari niat ibadah, menjadikan hidup lebih damai, memperoleh keturunan, mendidik buah hati supaya bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agamanya.

Bahtera yang harmoni

Menjaga keharmonisan keluarga bukanlah perkara gampang. Pasti akan ada aral maupun kerikil dalam kehidupan. Dimulai, dari saling ngemong, jika dirasa ada hal-hal kecil, dan tak perlu, serta tak layak untuk diperdebatkan. Untuk apa pula bertengkar? Kemudian menghujati pasangannya sampai-sampai seakan-akan pasangan yang kita miliki itu, adalah pasangan terburuk se-dunia.

Untuk apa bersumpah serapah? Jika awalnya dimulai dari cinta, untuk apa dihiasi hinaan? Tentunya tidak mudah ya, jika amarah bertamu dalam hati? Bagaimana mensiasati semuanya itu? Tahan diri, jangan menuruti emosi. Berikanlah waktu pada diri sendiri, supaya antara pikiran dan hati dapat mengendapkan hal-hal yang negatif, bisa kita sebut itu, rasa marah, kesal, capek.

Dengan kejernihan, tentunya akan menjadi lebih baik. Dikala kita menyampaikan uneg-uneg mengenai segala hal yang tak kita sukai terhadap pasangan, berkenaan dengan sikapnya. Sampaikan pada waktu dan tempat yang pas. Mungkin, saat mood sedang bagus, hati pasangan sedang gembira, ditempat yang hanya antara istri dan suami.

Memahami pasangan

Pasangan yang baik itu yang gimana sih? Banyak kategorinya….

1. Yang bisa mencerahkan hati pasangannya

2. Interaktif, yang bisa membuat perasaan dan pikiran pasangannya nyaman.

3. Bukan provokator, apa maksudnya? Provokator, atau tukang manas-manasi keadaan. Jika salah satu pasangan sedang dilanda masalah, ya jangan malah membuat situasi semakin kacau. Tetapi, menjadi peredam, dan tentunya membantu mencarikan solusi terbaik.

Pada akhirnya, jika tanaman saja tak mendapatkan perhatian, ia akan mati. Cinta yang tumbuh, bersemi, dan mekar, tidak akan pernah bisa awet. Jika tanpa hal kecil yang kita sebut, perhatian. Seperti menanyakan hal-hal yang kecil, “Sudah makan belum sayang…?” mungkin ini pertanyaan yang sepele ya…

sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/19/menikah-merangkai-kenangan-indah/-12