Kentut memang pertanda tubuh masih sehat. Berbahagialah orang yang masih bisa kentut. Karena orang bahkan rela mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk bisa kentut.
Tapi ada juga orang yang malas bersyukur dengan kentut yang dimilikinya. Bahkan menjadikannya candaan yang sama sekali tak lucu. Kali ini dari Lumajang, persahabatan antara Supriyanto (17) dan Jefri Ananta (20) berujung pada kematian buat Supriyanto. Bukan karena selisih paham, bukan karena rebutan pacar, bukan juga karena perkelahian. Tapi penyebabnya ialah karena kentut. Supriyanto harus tewas di tangan sahabatnya sendiri.
Supriyanto dan Jefri adalah dua sahabat yang biasa ngamen dan main bareng. Namun sering Supriyanto mengeluarkan kata-kata kasar di depan Jefri. Bahkan parahnya, Supriyanto kerap kentut di depan wajah Jefri. Hal ini membuat Jefri mendendam. Hingga pada pada suatu hari Jefri mengajak Supriyanto berburu kelelawar. Karena dendam yang telah menumpuk, tanpa basa-basi Jefri langsung menganiaya Supriyanto hingga sekarat.
Mengetahui Supriyanto sudah tak berdaya melawan, Jefri pura-pura menjerit minta tolong. Dia berakting seolah Supriyanto meninggal karena dianiaya oleh 3 orang pencuri rambutan. Nyawa Supriyanto tak bisa diselamatkan. Kecurigaan polisi pun muncul. Apalagi sangat janggal ketika muncul pertanyaan, kenapa hanya Supriyanto saja yang dianiaya sementara Jefri tak luka sedikitpun? Dan akhirnya Jefri tak bisa lagi mengelak.
“Saya jengkel karena dia sering kentuti dan mengejek saya dengan kata-kata jorok,” kata pelaku di hadapan penyidik.
Sementara itu, Kapolsek Jatiroto AKP Mochamad Toha mengatakan, pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Jatiroto. “Kami masih terus lakukan pemeriksaan terhadap tersangka,” katanya.
Tentu saja Pasal 351 Ayat 3 KUHP dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan telah siap menanti Jefri. Tapi patut disesalkan karena masalahnya adalah terbilang sepele yakni kentut.
Pesan moralnya adalah jagalah kentut anda, karena sembarangan kentut dapat mengakibatkan kematian.
sumber : Tribun Medan
Mengetahui Supriyanto sudah tak berdaya melawan, Jefri pura-pura menjerit minta tolong. Dia berakting seolah Supriyanto meninggal karena dianiaya oleh 3 orang pencuri rambutan. Nyawa Supriyanto tak bisa diselamatkan. Kecurigaan polisi pun muncul. Apalagi sangat janggal ketika muncul pertanyaan, kenapa hanya Supriyanto saja yang dianiaya sementara Jefri tak luka sedikitpun? Dan akhirnya Jefri tak bisa lagi mengelak.
“Saya jengkel karena dia sering kentuti dan mengejek saya dengan kata-kata jorok,” kata pelaku di hadapan penyidik.
Sementara itu, Kapolsek Jatiroto AKP Mochamad Toha mengatakan, pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Jatiroto. “Kami masih terus lakukan pemeriksaan terhadap tersangka,” katanya.
Tentu saja Pasal 351 Ayat 3 KUHP dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan telah siap menanti Jefri. Tapi patut disesalkan karena masalahnya adalah terbilang sepele yakni kentut.
Pesan moralnya adalah jagalah kentut anda, karena sembarangan kentut dapat mengakibatkan kematian.
sumber : Tribun Medan
0 comments:
Post a Comment